Bisakah Makanan Tentukan Jenis Kelamin Bayi?


Kehadiran bayi adalah berkah bagi semua keluarga, baik laki-laki maupun perempuan.
Namun, kadangkala ibu dan ayah mengharapkan jenis kelamin tertentu, apalagi setelah mendapat anak berjenis kelamin sama berturut-turut.
Lalu, tidak sedikit juga orangtua yang mengikuti teori-teori tertentu untuk mendapatkan bayi dengan jenis kelamin yang diharapkan, mulai dari posisi tidur setelah berhubungan s3ks, makanan, hingga tanggal.
Akan tetapi, adakah bukti sains di balik teori-teori ini?
Dr. Deborah Bateson, direktur medis dari Keluarga Berencana New South Wales, Australia, menyelidiki beberapa teori seperti Metode Shettles.
Metode Shettles ini mengatakan bahwa karena sperma “laki-laki” bergerak lebih cepat daripada sperma “perempuan” yang bertahan hidup lebih lama, berhubungan s3ks beberapa hari sebelum ovulasi akan menghasilkan anak perempuan.
Sebaliknya, berhubungan s3ks di hari menstruasi akan menghasilkan anak laki-laki.
Menurut Dr Bateson, metode ini ternyata dinilai ketinggalan zaman.
Dia berkata, “Kebanyakan Metode Shettles didasari oleh penelitian dari 50 tahun yang lalu, tetapi buktinya tidak cukup kuat.”
Lalu, selain Metode Shettles, Dr Bateson juga menyelidiki kebenaran dari teori yang mengatakan bahwa diet dan olahraga mempengaruhi jenis kelamin anak.
Dr Bateson juga mempelajari teori hormon di mana ibu dengan level progresteron yang tinggi dan testosterone yang rendah memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan anak perempuan.
Ternyata, lagi-lagi kedua teori ini tidak benar dan tidak didasari oleh sains.
“Mereka (pencetus teori) terus mencari tetapi tidak ada bukti yang akan kugunakan dalam praktekku,” ungkapnya.
“Lagipula, kebanyakan orang bahagia untuk menerima kemungkinan 50/50 dengan jenis kelamin anak mereka. Hal ini justru dianggap menarik oleh mereka,” pungkasnya.


Sumber: Dailymail,
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bisakah Makanan Tentukan Jenis Kelamin Bayi?"

Post a Comment