Apa Seperti Ini Hubunganmu dengan Mertua? "Ketahui!!" Begini Cara tepat Memperbaikinya.


Kenapa sih, hubungan mertua dan menantu itu kebanyakan sengit? Banyak lo menantu yng gak betah dirumah mertua. Banyak juga mertua yang kesel banget menantu ada dirumahnya. Pertengkaran antara mertua dan menantu juga sering banget terjadi. Bahkan kadang saking keselnya, nggak sedikit istri yang bilang “kamu pilih aku atau ibumu?!!” waduuuuhh udah berabe nih kalo kayak gini.

Sebenarnya yang harmonis itu juga gak kalah banyak kog, Cuma gak banyak disorot aja. Jadi, gak perlu sentiment gitu deeh. Seperti kita kalau kita baru kenal teman lalu mencoba akrab dan berhasil jadi teman yang baik.

Mertua adalah orang baru bagi kita yang tiba-tiba harus jadi orang terdekat kita, yang mau tidak mau harus kita hormati. Itulah yang kadang membuat syok akan hubungan baru itu.

Kalau kebetulan mertua kita orang yang ceriwis atau punya sikap-sikap yang kontras dengan kita, mau apa coba? Berontak? Padahal keberadaan mertua dan menantu tidak bisa dipilih salah satu. Keduanya mempunyai peran dan dan posisi penting bagi pasangan.

Sebenarnya harmonis tidaknya hubungan antara menantu dan mertua itu bisa dengan beberapa cara ini

Belajar Seni Bergaul

Kalau mertua dan menantu musuhan, berarti ada yang salah dengan pola komunikasi dan pergaulan mereka. Kebencian berasal dari ketidakpuasan atas sesuatu. Nah yang menyebabkan ketidakpuasan itu menggeraj dalam hat kita adalah karena tidak bisa mengontrol Ego. Tidak bisa mengontrol ego erat kaitannya dengan rapuhnya iman seseorang.

Pemahaman sederhananya gini guys, kontrol emosi yang baik ditambah seni nergaul yang baik, tambahkan pula komunikasi yang baik antara kamu dan mertua, maka akan tercipta sebuah keharmonisan. Semua itu akan tercipta dengan baik apabila kita memiliki iman yang baik.

Kalau mertuamu keluarga priyayi, ya ikut cara-cara hidup ala keluarga priyayi, kalau mertuamu keluarga slengekan, ya ikutilah cara slengekan itu, kalau mertuamu keluarga akademis, ya ikut juga gaya hidup akademisi. Anggap saja semua itu sebuah pengorbananmu untuk sebuah keharmonisan. Untuk mendapatkan kebahagiaan yang besar dan awet, seseorang harus berkorban. Berkorban untuk kebahagiaan anak-anak, pasangan dan kamu sendiri. Siapa yang memperjuangkan kebahagiaan kalau bukan kamu sendiri guys.

Matangkan Iman

And than, berjiwa besarlah. Nggak ada salahnya kan menjadi manusia berjiwa besar. Justru menguntungkan. Kamu bisa lebih kuat mental, bijak bersikap, santun bertutur kata, serta matang iman.

Menjadi Pemaaf

Kalau soal ngomel-ngomel atau sinis-sinis dikit ya maafin aja lah. Namanya juga orang tua, merasa berhak atas anaknya itu kan wajar. Toh dia yang ngurus suamimu sampe gede. Kalau ada omongan yang nylekit-nylekit anggap aja digigit nyamuk. Kalo gini salah gitu salah, ya pura-pura aja tuli. Kalau diomeli ya manggut-manggut aja. Tebal muka, slow down, dan keep smile aja. Terus sering-sering minta maaf dan menyanjung.

Biasanya kalo kitanya nggak ngelawan dan ngelunjak, lama-lama hati mertua akan luluh sendiri. Dia akan menganggap kalau menantunya sabar, baik, dan kalem. Rasa welas asih itu dengan sendirinya akan disiram ke kita. Mertua itu bukan momok yang perlu ditakuti apalagi disengitin.

Mereka adalah orang tua. Mereka adalah bagian penting dari hidup pasangan hidup kita. Apa perlunya membenci mereka? Sama saja dengan membenci orang tua kita sendiri.

Bantu Share Ya Guys semoga hubungan kita dengan mertua selalu harmonis

loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Seperti Ini Hubunganmu dengan Mertua? "Ketahui!!" Begini Cara tepat Memperbaikinya."

Post a Comment