10 Tips Belajar tak Peduli Omongan Orang. Karena Hidupmu Bukan Mereka yang Menentukan



redaksianaMenjadi orang yang super sensitif bisa membawa siksaan tersendiri untukmu. Setiap langkah yang kamu ambil, kamu selalu dihantui pertanyaan:
Apa kata orang tentang ini?
Duh, aku nyakitin orang nggak ya?
Terlalu mengambil hati apa kata orang, selain membuatmu tertekan, juga akan membuat hidupmu tak berkembang. Mengabaikan apa yang orang lain pikirkan memang tak mudah.

Tapi kan ini hidupmu. Kamu yang paling tahu apa yang terbaik dan harus diperjuangkan dalam kisahmu. Agar tak lagi tertahan karena pikiran soal omongan orang, cara-cara ini bisa kamu terapkan.

1. Kamu tak bisa menyenangkan semua orang. Akui dan terima saja kalau ada yang menyematkan pendapat tanpa pikir panjang


Ih, roknya pendek banget. Pasti cewek nggak bener!
tak perlu kamu ingkari, bahwa kebiasaan judging memang sudah menjadi ciri khas manusia. Banyak memang yang mengatakan bahwa dirinya bukan seseorang yang suka menjudge orang lain. Banyak pula yang mengatakan bahwa prinsip hidupnya adalah don t judge book by its cover.

Hanya saja, ada orang-orang yang hanya menyimpan penilaiannya untuk diri sendiri, dan ada yang mengumbarnya kepada orang lain. Termasuk dirimu. Kamu tak perlu terlalu memikirkan penilaian mereka yang tak begitu mengenalmu. Naluriah dan wajar sekali jika ada orang yang secara instan menilaimu. Tak perlu mempersulit hidup karena itu.


2. Apa kamu selalu merasa spesial dan diperhatikan banyak orang? Well, ada baiknya berhenti berpikir begitu


Sebagai orang yang over-sensitif, kamu sulit memahami bahwa sebenarnya orang terlalu sibuk untuk mengingatmu. Pada saat itu, mungkin saja mereka menatapmu dan menilaimu ini itu. Tapi dalam waktu lima menit setelah kamu pergi, mereka juga akan melupakannnya.
Jadi, mulai hari ini, berhentilah berpikir bahwa kamu begitu spesial, sehingga ke manapun kamu melangkah, orang-orang selalu memperhatikanmu.
Tanamkan dalam pikiranmu, bahwa orang terlalu sibuk untuk memperhatikanmu dan mengingat-ingat kesalahanmu. Masih banyak hal-hal di luar sana yang menyita perhatian orang dibandingkan, misalnya, baju yang kamu pakai.


3. Ingat tak semua hal di dunia ini bisa berada dalam kontrolmu. Termasuk bagaimana orang menilaimu,


Di dunia ini, ada hal-hal yang meski sekuat apapun kamu mengusahakannya, terkadang hasilnya tak sesuai yang kamu inginkan. Banyak hal-hal yang berada di luar kontrolmu, sehingga memikirkannya terlalu dalam hanya akan sia-sia. Bagaimana seseorang menilaimu adalah salah satunya. Itu sudah termasuk hal-hal yang tak bisa kamu kontrol.

Kamu manusia biasa, kamu tak bisa mengatur dunia menjadi sebagaimana keinginanmu. Dan ingatlah, bahwa apapun yang kamu lakukan, apakah kamu orang lain membencimu atau tak, apakah kamu berhasil membuat orang lain senang atau tak, dunia akan terus berputar dan begitulah seterusnya.


4. Tanyakan pada dirimu sendiri. Apa hal terburuk yang akan terjadi bila seseorang tak menyukaimu? Lalu sadari, bahwa kamu memang tak bisa membahagiakan semua orang


Sebagai orang yang sensitif, kamu selalu punya kecenderungan untuk membahagiakan semua orang di dunia. Khawatir orang akan membencimu adalah hal yang biasa. Tapi bila kamu merasakan hal ini, coba tanyakan pada dirimu sendiri, jika orang itu membencimu hal terburuk apakah yang akan terjadi? Dijauhi adalah hal yang paling mungkin terjadi. Tapi bukankah kamu selalu bisa mencari teman yang baru? Bagaimanapun caranya, sekeras apapun kamu berusaha, kamu tak akan bisa membahagiakan semua orang. Seperti kamu yang sering merasa kecewa pada sebuah keputusan, seperti itulah harusnya kamu memandang semua orang. Kecewa adalah hal biasa.


5. Mulai sekarang, berikan waktumu untuk orang-orang yang memang layak untuk itu. Mereka yang hanya memberi cibiran pada apa yang kamu lakukan, sudah saatnya kamu tinggalkan


Karena kamu tak bisa membahagiakan semua orang, berhentilah menghabiskan waktu untuk orang-orang yang tak layak mendapatkannya. Ada orang-orang yang selalu berada di dekatmu, mengingatkanmu saat kamu salah, dan mendukungmu saat kamu ingin meraih mimpimu. Tapi ada juga orang-orang yang, entah apapun yang kamu lakukan, semuanya akan berujung pada cibiran.

Semakin dewasa, kamu harus semakin bisa memilah orang-orang yang layak untuk kamu pertahankan dan mana yang tak layak untuk kamu pertahankan. Orang-orang yang tak layak itu, sudah saatnya kamu abaikan.


6. Menolak sesuatu tak akan membuatmu menjadi orang jahat. Katakan tak, bila memang harus mengatakan tak


Mengatakan tak, tak akan membuatmu otomatis menjadi orang jahat atau orang yang tak pedulian. Justru kamu harus bisa menentukan kapan kamu harus bilang ya dan kapan harus tak. Agar kamu tak terombang-ambing oleh keadaan dan dimanfaatkan oleh kepentingan orang.

Bila kamu ingin mengabaikan apa yang orang pikirkan, pertama-tama, cobalah berkata tak bila kamu memang tak ingin/tak mau/tak bisa.


7. Supaya kamu terhindar dari rasa bersalah yang bisa membebani pikiran, jujur dan ketulusan juga perlu kamu pertahankan


Meskipun begitu, menjadi orang baik dan menjaga nilai-nilai kebenaran tetaplah perlu. Jika kamu berbohong, atau menyampaikan informasi yang tak benar, tak heran jika kamu akan dihantui rasa bersalah yang berkepanjangan.

Saat kamu bersikap buruk kepada orang, kamu akan dihantui penyesalan yang besar. Karena itu, agar hatimu juga tenang, tetaplah bersikap baik kepada orang, dan mengatakan apa yang sebenarnya.


8. Masa lalu dan kesalahannya itu permanen. Masa depan masih temporer. Mana yang ingin kamu usahakan?


Penyesalan sering kamu alami setelah kamu melakukan sesuatu yang (kamu pikir) salah. Lalu kamu akan berpikir bahwa seharusnya kamu tak melakukan itu, atau seharusnya kamu begini dan begitu. Rasa sesal ini bila kamu turuti bisa bertahan lama dan menghalangi langkahmu selanjutnya.

Apapun yang terjadi, bagaimanapun perasaanmu, kamu tak akan bisa mengubah masa lalu. Penyesalan memang perlu, tapi tak usah berlarut-larut. Yang sudah berlalu biarkanlah berlalu. Karena apa yang terlah berlalu tak bisa kamu perbaiki lagi, lebih baik kamu fokus untuk menjadi lebih baik di masa depan.


9. Bila rasa bersalah dan kepikiran omongan orang memenuhi pikiranmu, sibukkan dirimu sampai terdistraksi lalu lupa


Namun melakukan hal-hal di atas tentu tak semudah mengatakannya. Bila ditanya, kamu juga tak mau menjadi orang yang terlalu sensitif dan memikirkan apa kata orang. Namun seringnya hal itu kamu lakukan tanpa bisa dicegah.

Bila rasa bersalah, atau rasa begitu mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan begitu melingkupi pikiranmu, cobalah untuk menyibukkan diri dengan banyak kegiatan. Saat kamu sibuk, dan pikiranmu teralihkan, kamu tak akan punya waktu lagi untuk memikirkan apa kata orang.


10. Terakhir, ingat kembali bahwa tak ada manusia yang sempurna. Pun, kamu juga sama.


Dan yang terakhir, sekaligus paling penting, kamu sering lupa bahwa kamu manusia. Kamu tak bisa melakukan segala-galanya dengan sempurna karena kamu memang manusia biasa. Kamu tak bisa membuat semua orang tanpa terkecuali menyukaimu dan memiliki pendapat yang sama tentang dirimu, karena kamu memang manusia.

tak ada manusia yang sempurna, dan sebagai manusia, sebenarnya kamu juga tak dituntut untuk menjadi sempurna. Karena itu, dengan segala salah dan benarnya, nikmati saja hidupmu yang sementara ini.

Belajar untuk abai dengan apa kata orang bukan berarti secara otomatis kamu menjadi orang jahat yang hanya memperdulikan dirimu sendiri. tak berarti juga kamu harus menjadi orang yang tak pedulian.
Belajar untuk mengabaikan apa kata orang adalah belajar memilah apa yang baik untuk diikuti dan yang tak baik untuk diikuti, sekaligus belajar mencintai dirimu sendiri, dengan memberinya kesempatan untuk berkembang.


sumber : hipwee.com
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "10 Tips Belajar tak Peduli Omongan Orang. Karena Hidupmu Bukan Mereka yang Menentukan"

Post a Comment