Supermarket kini memang marak berada dimana-mana. Kehadiran supermarket memang tak bisa dipungkiri telah menggeser keberadaan pasar tradisional di tengah masyarakat. Tempat belanjanya yang lebih bersih, lebih banyak variasi, serta berbagai penawaran menarik seperti diskon besar-besaran, ternyata banyak sekali menarik orang untuk pergi ke grosir supermarket besar. Bahkan saking terlalu lengkapnya sesuatu yang dijual di sana, kita berakhir memenuhi keranjang kita dengan snack dan minuman yang seringkali tak kita butuhkan.
Ternyata, aspek apapun yang dilakukan di supermarket, didesain khusus agar penjualan maksimal. Anda mungkin hanya butuh satu kotak susu, namun karena letaknya yang berada di lotong belakang, Anda harus melewati ratusan produk yang akhirnya menggoda Anda untuk membelinya juga. Tak jarang dengan berbagai diskon khusus yang menggoda.
Belum lagi deretan permen dan majalah yang dipajang di dekat meja kasir, yang seakan-akan menggoda Anda sebelum Anda membayar. Mungkin Anda tak terasa, namun secara akumulatif Anda dan banyak orang lain sudah menyumbang banyak sekali uang ke supermarket melalui godaannya.
Berikut beberapa hal yang membuat Anda selalu tergoda untuk belanja di supermarket, yang tentu belum Anda ketahui sebelumnya.
Banyak sekali makanan yang dibuang
Anda mungkin tak percaya, namun jumlah makanan yang dibuang dari supermarket berjumlah fantastis. Hal ini dikarenakan perilaku konsumen yang tak akan memilih buah atau sayur yang jumlahnya tinggal sedikit di rak, karena konsumen akan berpikir itu adalah buah dan sayur pilihan terakhir yang punya kualitas terburuk. Mau tidak mau, supermarket akan melakukan 'overstock' setiap saat agar konsumen tetap membelinya.
Sayangnya, stok berlebih tersebut juga tak akan pernah terjual. Selalu ada sayur dan buah yang layak buang tiap harinya, bahkan terdapat buah dan sayur yang masih layak dan tetap dibuang karena ada stok baru yang lebih segar.
Hal ini yang menyebabkan makanan yang terbuang selalu menumpuk menjadi berton-ton tiap tahunnya. Untuk mendistribusikannya pun merupakan hal yang mustahil, karena hal tersebut butuh biaya yang tak sedikit. Hal ini membuat makanan yang sebenarnya masih layak makan terbuang sia-sia menjadi sampah.
Pojok makanan di supermarket
Produk bahan makanan yang berlebih yang sudah mendekati kadaluarsa, biasanya akan dibuang oleh pihak supermarket. Namun terkadang ada ide yang lebih brilian dari sekedar meletakkannya di tong sampah. Yap, dijual lagi dalam bentuk makanan yang telah di sajikan. Biasanya terdapat pojok makanan yang menjual berbagai macam makanan mulai eskrim, salad, hingga berbagai kudapan, dan bahannya diambil dari produk di supermarket yang akan segera kadaluarsa jika tak dibeli atau diolah.
Hal ini sebenarnya adalah hal yang baik ketimbang membuang berbagai produk makanan menjadi sampah. asal pertanggung jawaban akan tanggal sebelum kadaluarsa adalah yang paling penting bagi supermarket.
Hal ini juga seringkali dilakukan ketika ada salah satu produk ternyata gagal menjadi konsumsi masyarakat. Misalnya jika ada salah satu rasa eskrim yang gagal, bagian kantin akan membuat eskrim tersebut masuk dalam menu banana split dan dicampur dengan eskrim lain yang punya rasa yang telah diterima masyarakat.
Troli di supermarket dipenuhi bakteri
Sepertinya akan menjadi hal yang merepotkan bagi pihak supermarket untuk membersihkan pegangan troli yang selalu kita gunakan untuk belanja. Jika benda itu sama sekali tak dibersihkan, bisa dibayangkan jumlah bakteri yang mendiami pegangannya saja. Pasti sangat banyak dan kita harus berharap lebih pada sistem imun kita untuk melindungi kita dari penyakit dari luar.
Untuk berjaga, Anda tak boleh lupa untuk menyeka pegangan dari troli di supermarket dengan tisu basah sebelum menggunakannya belanja. Dan tentu jangan melihat seberapa kotor tisu basah Anda setelah menyeka pegangan troli tersebut.
Buah dan sayur selalu rutin untuk 'disemprot' air
Mungkin hal ini sudah tidak asing bagi Anda, di mana buah dan sayur di supermarket akan selalu disemprot dengan air untuk menjaga kesegarannya. Bahkan mungkin Anda pernah melihat sendiri seorang pegawai menyemprot-nyemprot kol dan brokoli di sebuah rak supermarket.
Yap, ha tersebut memang membuat buah dan sayur lebih menarik dan terlihat segar. Buah dan Sayur memang kehilangan kelembapan semenjak mereka dipetik, dan menyemprot adalah cara mudah untuk membuatnya tampak segar.
Namun apa yang nampak dari luar tak selalu sama dengan kualitasnya. Terlalu banyak air yang disemprot akan mendorong tumbuhnya jumlah bakteri, terutama pada sayuran seperti jamur yang sebenarnya tak butuh penambahan kelembapan.
Terkadang penyemprotan air ini juga menambah bobot dari beberapa produk. Hal ini ditujukan agar jika ditimbang, berat total akan bertambah dan konsumen membayar jumlah uang yang sedikit lebih banyak.
Ada sebuah alasan mengapa buah dan sayur berada di depan
Seringkali kita masuk ke sebuah supermarket dan kita langsung disambut dengan keberadaan buah dan sayuran di lorong makanan. Hal ini bukan tidak sengaja. Karena secara psikologis peletakan buah dan sayur di depan memancarkan ketertarikan, dan membuat toko lebih terlihat menyenangkan dan menerima dengan senang hati.
Secara psikologis juga meletakkan setumpuk buah dan sayur yang berwarna-warni di bagian depan, membuat konsumen berpikir bahwa supermarket ini punya banyak penawaran yang diberikan. Konsumen akan berpikir demikian dan secara perilaku akan lebih mengeksplor apa yang ada di dalam supermarketnya. Sedikit banyak, imbal balik terhadap keuntungan tentu dapat dirasakan oleh pihak supermarket, jika strategi ini berhasil. Serta jika supermarket ini memang memiliki banyak hal untuk ditawarkan pada konsumen tentunya.
Musik lembut dipasang agar konsumen belanja lebih lama
Mungkin seringkali Anda menyadari jika musik yang diputar di supermarket adalah musik pop yang sedang hits saat ini, atau justru memutar satu 'setlist' lagu melayu. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memutar lagu yang iramanya lebih lambat dari detak jantung, akan membuat pergerakan Anda juga akan lebih lambat. Sehingga Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbelanja.
Jika lagu hip-hop atau RnB dengan irama kencang diputar di supermarket, tentu para konsumen akan ikut berdendang dan pergerakan konsumen jadi lebih cepat. Tentu hal ini berpengaruh bagi waktu yang dihabiskan untuk melihat-lihat isi tiap lorong supermarket. Musik yang lebih 'slow' akan membuat konsumen lebih rileks untuk berjalan-jalan di setiap lorong yang ada di supermarket, dan berpotensi untuk memenuhi kereta dorong dengan berbagai item diskon yang disediakan supermarket.
Membeli dalam jumlah banyak tak selalu menguntungkan
Konsumen seringkali suka untuk membeli banyak barang di supermarket agar mendapat menyimpan beberapa rupiah untuk menghemat. Namun tak selalu supermarket menawarkan jumlah lebih banyak sembari memberi diskon. Anda harus tetap melakukan cek dan ricek agar Anda tidak terlanjur membeli dan mengeluarkan uang lebih banyak dari apa yang Anda perkirakan.
Beberapa penawaran memang menarik, namun terkadang perbedaannya pun sangat sedikit dan tak selalu menguntungkan untuk kita. Misalnya Anda hanya butuh sekaleng susu, belilah satu kaleng. Jangan terburu-buru untuk segera memberi satu pak berisi 3 kaleng dengan penawaran lebih murah. Belum tentu Anda bisa menghabiskan susu tersebut dalam jangka waktu di bawah tanggal kadaluarsa yang ditentukan.
Terkadang supermarket memainkan kebutuhan kita akan suatu barang, dengan cara memiringkan harganya. Tentunya Anda sendiri yang harus menomorsatukan kebutuhan Anda ketimbang 'murahnya harga.' Karena ini juga salah satu strategi supermarket untuk menghabiskan stok barang di gudang sebelum tanggal kadaluarsa tiba.
sumber: Jagathawa
loading...
0 Response to "Astagfirullah Ternyata Ini Rahasia "Kotor" Supermarket yang Belum Kalian Ketahui, Yuk Sebarkan .."
Post a Comment